Is Pet Insurance Right for You?

The economy has been tough for awhile, and especially now right after tax time people are trying to find new ways to cut costs and save money. I've heard some pretty far-out ones...things like making your own laundry detergent and stealing ketchup packets from restaurants. But today I'd like to talk to you about spending money to save money.


In these hard times it might seem frivolous to get health insurance for a pet, but is it? A lot of my readers have never heard of pet insurance before and have a lot of questions about it. I've put together some things that you should know about pet insurance in case you're curious.


If you're not sure about whether pet insurance is right for you, this article is full of information and can help you determine whether it's worth considering getting insurance for your puppy: Is pet insurance right for you puppy?

Did you know that 9 out of 10 veterinarians recommend pet health insurance? Those numbers might seem high, but that's really the truth.   Read this article to find out what the experts have to say on the subject

Of course, nothing can compare to hearing about real-life experiences. Here's a story from a dog owner explaining how having health insurance for their dogs has saved lives.


Our pets are our families; they not deserve the same care that we would give to ourselves. Getting pet insurance is a big choice to make, but one that could help save your pet AND your wallet in the future.

What if your pet becomes sick or is critically injured, and they need expensive care that you can't afford?

What can you do? What WOULD you do? It's not something that's pleasant to think about but it is a reality that people do face. And veterinarians face it almost every day.  And trust me, it is not a problem that we take lightly. Veterinarians would rather work on making your pet better, not deal with the financial issues that involve good pet care-or have to give anything other than the best care because of expenses. What's even sadder is when owners put off taking their furry friend to the vet in the first place because they fear they won't have enough money to treat the condition. While I understand why someone might do this, it really isn't a good choice-and can end poorly for your dog. Do you know how to recognize a canine emergency?  Some conditions can cost an astonishing amount to treat. A glance at this list of the most expensive pet conditions shows totals upwards of thousands of dollars. So, what can you do if your pet has a problem that you can't afford to treat? I'll give you some tips. 1. Credit cards and checks: Consider asking the clinic if they accept checks and credit cards. Many do, and if this is a financial possibility it can help the situation. 2. Care credit: Ask if the hospital accepts "care credit". Care credit is a line of credit that you can apply for on an emergency basis. It's designed for medical needs and it can give you immediate access to more funds through a credit line (often at a fairly reasonable rate).  3. Ask for help: Most vet hospitals will give you time to make calls to family and friends or to visit a bank to come up with the required resources or deposit. 4. Arrange a payment plan: Some clinics will let clients arrange a monthly or weekly payment plan. This has the advantage of spreading the total amount due over a longer period of time, lessening the financial impact of expensive treatments. 5. Consider other options: Now is not the ideal time to make a new budget, but cutting some expensive lifestyle choices can free up the funds needed to treat your pet. You might also find that a local mobile pet care clinic or veterinary hospital offers the same treatment at a less expensive rate than your current clinic.

SEBUAH SURAT UNTUK DOKTER HEWAN DAN MAHASISWA KEDOKTERAN HEWAN

 Rekan sejawat yang terhormat,

Jika Anda masih ragu untuk menapaki jalan profesi ini, sebaiknya cepatlah menepi dan meyakinkan diri, Anda harus mundur.
Daripada Anda mengorbankan nyawa hewan yang sesungguhnya juga punya makna karena keragu-raguan Anda itu.

Jika Anda masih hanya memikirkan dan membandingkan deretan angka dalam rupiah yang akan Anda peroleh selama menjalankan tugas mulia ini, sebaiknya segeralah mencari seseorang untuk berbisnis dengan Anda dan mengganti gelar medis veteriner yang terketik di depan kartu nama Anda dengan gelar yang dapat Anda gunakan untuk dapat memperoleh lembaran kertas merah berharga yang lebih banyak lagi.

Jika masih malu untuk mengakui diri sebagai tenaga medis bagi para hewan di luar sana, sebaiknya bergegaslah untuk mencari pekerjaan lain yang menurut Anda lebih hebat.

Dan jika berpikir menjadi seorang dokter hewan hanya untuk semata-mata bergaya dengan jas putih dan stetoskop di leher sehingga Anda bisa mendapatkan decak kagum tetangga dan orang-orang di sekitar, sebaiknya segeralah tanggalkan dua benda luhur itu dan simpanlah rapat-rapat di lemari kamar Anda.

Dokter hewan diciptakan bukan untuk itu kawan......

Memilih menjadi dokter hewan bukan hanya sekedar agar bisa bergaya dengan rumah mewah dan jas putih kebanggaan di depan semua orang. Bukan cuma hanya sekedar pelampiasan emosi diri yang tertolak dalam jurusan yang kita inginkan.

Menjadi seorang dokter hewan, berarti jalan perjuangan. Tak lelah memerjuangkan hak hidup hewan-hewan di dunia. Yang selama ini tak pernah dihiraukan nyawanya oleh manusia egois yang seolah-olah menguasai bumi dengan keangkuhannya.

Menjadi dokter hewan, berarti memilih jalan kasih sayang antarmakhluk Allah di dunia. Ketika melihat seekor anak kucing kotor yang terlungkup lemas sendirian, dengan ikhlasnya kita mengelus dan memberinya secercah harapan tuk hidup dan tumbuh hingga ia dewasa.

Memilih menjadi dokter hewan, berarti memilih jalan pengabdian untuk sesama.
Mengabdi bagi masyarakat yang masih asing dengan daging dan susu setiap harinya.
Mengabdi untuk para pemilik ternak dan hewan yang masih enggan untuk membawa hewannya kepada seorang dokter hewan dengan berbagai alasan.

Menjadi dokter hewan, berarti memilih jalan empati.
Menjadi tim medis pemeriksa hewan di sekitar lokasi terjadinya bencana alam dengan tidak dibayar sepeser pun adalah hal yang lumrah.

Menjadi dokter hewan adalah memilih jalan kepedulian.
Dengan ikhlasnya memberikan tindakan medis di malam hari yang hujan kepada seekor anak kucing dekil yang dibawa oleh seorang nenek tua renta yang menangis-nangis meminta kucingnya itu agar disembuhkan.

Menjadi seorang dokter hewan berarti memilih jalan ketegasan. Ketika mendapati hewan yang tersakiti, maka kita seharusnya bisa dengan tegas berkata,"hewan juga merasakan sakit dan perbuatan itu harus dihentikan" .

Dokter hewan adalah sebuah frasa yang tak ringan maknanya.
Menjadi dokter hewan, berarti telah berkomitmen untuk memfokuskan pikiran kepada seluruh usaha penyembuhan pasien.
Dengan menjadi seorang dokter hewan, kita tidak hanya sekedar dituntut untuk dapat menyembuhkan pasien, namun kita juga dituntut untuk dapat menolong hati pemiliknya.

Dokter hewan adalah sepenggal harap bagi hewan di muka Bumi untuk dapat membantu mereka agar terus merasakan sejuknya udara di malam hari dan hangatnya sinar mentari di siang hari.

Dokter hewan adalah sebuah tanggung jawab besar, di mana setiap nyawa dan hembusan napas adalah makna bagi dirinya.


*NB:
Bukan maksud untuk menggurui, namun hanya ingin sekedar mengingatkan rekan sejawat kembali tentang tugas mulia kita yang seharusnya kita prioritaskan dalam mengamalkan secuil ilmu Allah yang kita peroleh.

Memang terbaca agak idealis, namun inilah kenyataan sebenarnya yang harus kita perjuangkan. Agar idealisme yang selama ini menjadi bahan olokan dan cemooh orang-orang diluar sana dapat terwujud menjadi sebuah realita yang dapat mengantarkan kebahagiaan bagi semua makhluk.

Menjadi kaya raya silahkan,
Menjadi terhormat pun silahkan,
Namun janganlah menjadikan itu sebagai tujuan utama hidup kita.

Profesi penyembuh adalah pekerjaan yang lebih mementingkan panggilan kemanusiaan daripada keuntungan semata.
Karena bayaran yang sesungguhnya hanya dapat kita rasakan ketika kita telah benar-benar ada di kehidupan surga nantinya.
Dimana profesi apapun sudah tidak lagi dianggap hebat oleh siapapun.

11 Desember 2011

Viva Veteriner
WebRepOverall rating

Calon Dokter Hewan Peraih Emas SEA-GAMES

Pembawaannya kalem dan bersahaja. Namun, jangan salah. Endhar Pupul Giritya, mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga ini bila sudah meluncur di air dengan menggunakan papan ski, sifat kalemnya berubah menjadi semangat berapi-api. Endhar adalah atlet nasional cabang olahraga ski air. Prestasi yang diraihnya sudah mencapai tingkat internasional. Pada SEA Games XXVI di Palembang beberapa waktu lalu, Pupul – panggilan Endhar Pupul Giritya – meraih medali emas untuk kategori Jumping putri dan medali perak untuk kategori Overall putri. Pupul juga memecahkan rekor SEA Games, dengan lompatan sejauh 33,08 meter. Lompatannya itu unggul 2 meter dari rekor yang dicetak oleh atlet Filipina, yaitu 31,04 meter pada SEA Games 1997.

Kecintaan Pupul pada olahraga ski air dimulai sejak dia masih SD. Ketika itu, dia dan keluarganya tinggal di Lombok. Ayahnya yang seorang anggota marinir, mengenalkan Pupul pada temannya yang seorang pemain ski air. Awalnya Pupul mengaku tidak tertarik. Namun, setelah mencoba beberapa kali, Pupul malah ketagihan. “Asyik aja main ski air itu. Bisa memacu adrenalin,” ucapnya.

Tidak banyak atlet yang memilih berkuliah di jurusan eksakta. Pupul merupakan perkecualian. Sejak awal, Pupul memang tertarik pada jurusan eksakta, terutama kedokteran. Pada waktu mendaftar PMDK di Unair, awalnya dia juga memilih jurusan Kedokteran, namun belum diterima. Saat mengikuti SPMB, Pupul memilih masuk ke jurusan kedokteran hewan. “Sejak kecil saya sudah bercita-cita jadi dokter. Lagipula saya juga suka binatang, jadi saya putuskan memilih FKH Unair,” ujar Pupul.

Cita-citanya tidak hanya menjadi seorang dokter hewan biasa, melainkan dokter hewan sekaligus atlet. Selain itu, Pupul juga berharap suatu saat dia tidak hanya menjadi juara nasional dan regional saja, tetapi juga menjadi juara dunia dan memecahkan rekornya sendiri.

“Tapi untuk sekarang, mau difokuskan dulu ke kuliah, biar cepat selesai dan cepat jadi dokter hewan,” tuturnya lagi sambil tersipu. Pupul berkata demikian karena selama menjalani training camp untuk SEA Games, dia harus cuti kuliah hingga dua semester.

Demi memperlancar kuliahnya, FKH telah menawarkan bantuan untuk Pupul. Dekan FKH Unair Prof. Romziah Sidik, drh., menawari Pupul untuk membantu penelitiannya mengenai reproduksi domba Merino. Prof. Romziah berjanji akan membantu Pupul agar bisa secepatnya lulus dan menjadi dokter hewan.

Diare Baru Lahir (Neonatal Diarrhea) Pada Sapi

Diare neonatal adalah suatu penyakit akut atau sub-akut pada pedet yang baru lahir. Gejala klinis berupa diare dan dehidrasi. Agen kausatif adalah salah satu atau gabungan dari Escherichia coli, rotavirus, corona-like virus, Salmonella sp., virus bovine viral diarrhea, Clostridium perfringens. Faktor predisposisi dapat bermula dari kebersihan lingkungan dan pengelolaan yang kurang baik, tidak cukupnya antibodi yang diperoleh dari kolostrum, kondisi stress dan pemberian susu yang basi. Serangan penyakit terjadi secara mendadak, feses banyak dan encer. Pedet dapat ambruk dalam waktu 12-24 jam. Diagnosis selain mengamati gejala klinis, dapat pula diteguhkan dengan sampling feses hewa. Pencegahan dapat dilakukan dengan mengurangi kemungkinan infeksi melalui pemberian kolostrum yang cukup atau tindakan vaksinasi.
sumber:website dunia veteriner

Why Do Dogs Eat Grass?

Dogs are not known for being fussy eaters. Put it in your dog's path and he'll gobble it up, whether it be table scraps, garbage ... or grass.

Dogs are primarily carnivores (meat-eaters). Although they like to eat meat, they can also survive on a well-balanced vegetarian diet: Cats, on the other hand, may die without animal protein. Like all living creatures, dogs need a combination of fats, carbohydrates, proteins, vitamins, minerals, and water in a balanced diet that provides enough calories to meet their daily needs.

We're not sure why your pup likes grass, although there have been many theories offered. Primarily, dogs are descended from wild canids (wolves and foxes), which ate the entire "kill" when they hunted for food. Since they consumed many herbivores (plant-eating animals), they wound up eating a lot of plants and even berries found in the stomach and intestines of their prey. Interestingly, carnivores tend to go for the stomach and its contents first, so it's likely that dogs may eat grass because they like it and it was once part of their normal diet.

Then there is the great mystery: Do dogs eat grass to make themselves vomit? Or do they vomit because they eat the grass? Most veterinarians believe that dogs eat grass simply because they like it, and vomiting just naturally follows. When dogs eat grass, the grass acts as an irritant and causes vomiting. However, they may not be smart enough to use grass as a medicine when they have an upset stomach. That said, one of us has seem a dog with burrs stuck in his throat pounce on a Ficus plant and voraciously start scoffing great scads of leaves until he threw up, presumably in an attempt to dislodge the foreign material.

Some veterinarians believe that dogs eat grass because their prepared diets are lacking in greens and so they eat grass. And as some support of this contention, dogs sometimes seek out a particular variety of grass to nibble.

No matter what the reason, your dog's "grass" habit is normal behavior and you need not be concerned about it. A note of caution, however: Take care that your pet does not eat grass that has been treated with fertilizer, pesticides or herbicides. This could cause stomach upset or even worse problems for your dog.